PROJEK P5 FASE E: MENELUSURI DAN MENGANGKAT WARISAN BUDAYA NENEK MOYANG DAERAH KEMPO, MANGGARAI BARAT
Teong Toda, Jumat, 16 Mei 2024-Siswa-siswi Fase E SMAS St. Klaus Werang melaksanakan pementasan ritus budaya. Pementasan ini menjadi bagian dari Projek P5 yang dikordinasi oleh Ibu. Antonia E. Oshin, S.Pd, Ibu Gensiana Teldis, S.Pd dan Frater Konradus Budiman Nasu, S. Fil. Kegiatan ini bertempat di Aula SMAS St. Klaus Werang dan diikuti oleh para guru dan siswa-sisswi. Kegiatan dimulai pada pukul 16.00-19.00. kegiatan dibuka dengan doa pembuka, menyanyikan lagu Indonesia raya, sambutan dari ketua Tim Projek Ibu Antonia E. Oshin. Selanjutnya dilanjutkan dengan pementasan Ritus Budaya dari daerah Kempo. Adapun ritus-ritus yang dipentaskan adalah Curu-Wedi Ruha, Teing Tinu, Pui Rawuk dan Walusi (Wendo).
Menelusuri Jejak Langkah Nenek Moyang Daerah Kempo
Wilayah Kempo, Manggarai Barat adalah sebuah wilayah yang kaya akan sejarah dan kearifan lokal, menjadi destinasi eksplorasi yang menarik bagi para pencinta budaya. Dalam projek kali ini, siswa-siswi fase E SMAS St. Klaus Werang mencoba menelusuri jejak langkah nenek moyang yang telah meninggalkan warisan yang berharga bagi generasi sekarang. Di balik lebatnya hutan tropis dan perbukitan yang hijau, terdapat cerita-cerita yang tersembunyi tentang perjalanan nenek moyang di daerah Kempo Manggarai Barat. Siswa-siswi memulai perjalanan mereka dengan hati penuh rasa ingin tahu, siap menyelami kekayaan budaya dan sejarah yang tersembunyi di sini. Mereka menyelami kekayaan budaya ini dengan membaca literatur terkait dan dengan melakaukan wawancara dengan tetua adat dan beberapa ketua sanaggar Budaya. Setelah mengumpulkan dan menggali benang-benang informasi, mereka kemudian menenun narasi projek, membuat latihan dan berpuncak pada pementasan Ritus.
Gembala Tradisi
Pementasan ritus budaya oleh siswa-siswi adalah langkah yang sangat bagus untuk melestarikan dan merawat warisan budaya. Inisiatif semacam itu tidak hanya membantu mempertahankan tradisi-tradisi yang kaya, tetapi juga menghidupkan kembali minat dalam budaya lokal di kalangan generasi muda. Hal ini amat senada dengan yang disampaikan oleh Ibu Oshin dalam sambutannya bahwa “langkah-langkah seperti ini, pementasan ritus budaya oleh siswa-siswi tidak hanya menjadi perayaan budaya yang indah, tetapi juga menjadi sarana yang efektif untuk melestarikan dan merawat warisan budaya yang berharga yang harus dan terus dijaga", ujarnya.
Terus Mengakar
Setelah pementasan, komunitas SMAS St. Klaus Werang tidak hanya merayakan kesuksesan acara tersebut, tetapi juga melanjutkan perbincangan tentang makna dan nilai dari ritual-ritual yang dipentaskan. Diskusi tentang pentingnya melestarikan budaya lokal menjadi semakin hidup, dan semangat untuk menjaga tradisi kuno tetap terjaga.
Pementasan ritus budaya oleh siswa-siswi Fase E telah menjadi bukti nyata bahwa kekuatan pemuda dapat menghidupkan kembali dan merawat warisan budaya yang mungkin terancam punah. Dengan semangat dan dedikasi mereka, tradisi-tradisi kuno tidak akan pernah dilupakan, tetapi akan terus berkembang dan bersinar di masa depan.
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Pelantikan OSIS Periode 2024-2025: Menjadi Pemimpin, Menjadi Pahlawan
Teong Toda, 11 November 2024-Dalam suatu upacara yang penuh harapan dan semangat, SMAS St. Klaus Werang melaksanakan pelantikan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) untuk periode 2024-
MEREFLEKSIKAN RAPOR PENDIDIKAN 2023
Teong Toda, Senin 11 November 2024- Dalam dunia pendidikan, evaluasi diri seringkali menjadi cermin yang memantulkan keadaan realitas yang ada. Di SMAS St. Klaus Werang, para guru mengg
KAMI MENYEBUTNYA "SI KEMBAR"
Kuwu, 19-20 Okotober 2024-SMAS St. Klaus Werang mengadakan kunjungan ke SMAS St. Klaus Kuwu untuk melaksanakan pertandingan persaudaraan dalam sepak bola dan bola voli. Kedua sekolah, y
DARI SMAS ST. KLAUS WERANG UNTUK RD VIDELIS DEN
Weto, Selasa, 20 Agustus 2024-Siswa-siswi SMAS St. Klaus Werang, menjadi saksi atas perayaan yang tidak hanya membingkai perjalanan seorang imam, tetapi juga menggambarkan harmoni
"MENCAPAI KESEMPURNAAN MELALUI SIMULASI ANBK DI SMAS ST. KLAUS WERANG"
Di sebuah sudut dunia yang penuh dengan keajaiban pengetahuan dan keinginan untuk mencerdaskan generasi muda, SMAS ST. Klaus Werang berdiri sebagai mercusuar pendidikan. Di tempat ini,